Browse » Home »
» Nasib...Nasib.....
Nasib...Nasib.....
Desa yang Aneh Seorang wartawati muda yang cantik, mendapat tugas untuk meliput ke dusun-dusun terpencil untuk mengetahui kehidupan sosial penduduk setempat.. Ketika dia tiba di sebuah dusun di kaki gunung yang sangat terpencil, dia bertemu dengan sang kepala dusun, dan berniat mewawancarainya..
Setelah menanyakan banyak hal, tentang mata pencaharian, asal usul dusun, dll.. Si wartawati kemudian bertanya, "Apa Bapak bisa menceritakan peristiwa tertentu yang pernah terjadi di dusun ini yang melibatkan banyak warga, dan peristiwa itu bikin semua orang bergembira?"
Bapak itu menjawab sambil tersenyum..
"Suatu malam kambing betina milik wakil kepala dusun hilang, jadi seluruh penduduk laki-laki di dusun ini membantu mencari kambing itu bersama-sama. Setelah mencari kesana kemari kami akhirnya menemukan kambing itu. Mungkin karena malam itu sangat dingin, membuat kami jadi horny dan akhirnya kami semua menggilir kambing itu berkali2"
Sambil mengeryit si wartawati berkata, "Maaf Pak, kami tak mungkin menerbitkan kisah semacam itu.. Hal itu tidak etis untuk diterbitkan.. Coba bapak ingat2 lagi, apakah ada peristiwa menggembirakan lain yang dilakukan bersama-sama oleh penduduk sini?"
Bapak itu berkata dengan wajah gembira..
"Suatu malam istri salah seorang warga, yang terkenal paling cantik di dusun ini hilang.. Semua penduduk laki-laki dengan sukarela turun segera mencarinya di seluruh bagian gunung.. Setelah mencari kesana-kemari, akhirnya pada tengah malam, wanita tersebut kami temukan.. Mungkin karena malam itu sangat dingin, sehingga kami jadi horny dan akhirnya kami semua bergantian menggilirnya sampai semua merasa puas"..
Dengan frustrasi, sang wartawati bilang kalau berita semacam itu tak mungkin diterbitkan di korannya.. Karena melanggar kode etik kesusilaan di dunia pers.. Lalu kepala dusun mengangguk2 tanda paham.. Kemudian si wartawati berkata, "Kalau begitu kita coba ganti saja peristiwanya ya pak.. Kali ini coba Bapak ceritakan salah satu peristiwa yang menyedihkan yang pernah terjadi di dusun ini"
Bapak tua itu diam menunduk sebentar, kemudian mengusap air matanya, lalu setelah berhasil menenangkan diri, diangkatnya wajahnya yang penuh kesedihan sambil berkata..
"Suatu malam saya hilang....."
»