Pada suatu hari, mobil Tante Lisa mogok disebuah desa terpencil.
Hari saat itu telah gelap dan hujan turun rintik-rintik.
Karena tidak ada bengkel yang dekat, akhirnya Tante Lisa mengunjungi sebuah rumah yang ada dipinggir jalan dan mengetuk pintunya.
�Selamat malam,� Kata wanita itu ketika si tuan rumah membuka pintu.
� Maaf, Pak, mobil saya mogok dan tidak ada bengkel buka malam-malam begini. Boleh saya menginap barang sehari disini?�
�Silakan, Nyonya,� jawab Tuan Rumah, kemudian ia memanggil seseorang.
� Toni, kesini, antar nyonya ini kekamarnya. Toni adalah anak kembar saya,
kakaknya bernama Tono.�
Singkat cerita, Tante Lisa akhirnya menginap dirumah orangtua Toni dan Tono.
Karena udara sangat dingin, wanita kota itu mendambakan `kehangatan` lain, dari laki-laki.
Kemudian ia teringat si pemuda kembar Toni dan Tono.
Perlahan-lahan ia keluar kamar dan mengetuk kamar lain dimana dua pemuda itu beristirahat.
�Toni, Tono. Maukah kamu bermain cinta dengan saya?� Kata Tante Lisa
ketika ia sudah berada dikamar. �Tapi karena saya tidak mau hamil, kamu berdua sebaiknya memakai kondom!�
Akhirnya mereka bertiga melakukan `kegiatan` malam tersebut.
Lama cerita, tiga puluh tahun kemudian Toni dan Tono, yang sudah menjadi kakek-kakek, sedang bersantai di teras rumah.
�Toni, ingatkah kamu kepada Tante Lisa 30 tahun yang lalu?� Kata Tono membuka percakapan.
�Ya, aku ingat. Kenapa?� �Dan omongannya bahwa ia menyuruh kita memakai kondom karena tidak mau hamil. Ingatkah kau?�
�Ya, aku ingat. Masa bodo ia mau hamil atau tidak.�
�Aku juga tidak mau tahu,� Tono menarik nafas panjang. �Karena itu, mari kita buka kondom ini sekarang.�